Kamis, 19 Februari 2015

Balasan Sedekah 5 Ribu Rupiah


Ini adalah kisah nyata yang terjadi pada tahun 2010. Seorang mahasiswi yang tidak mau di sebutkan namanya. Sebut saja namanya Talita (Nama samaran) adalah seorang mahasiswi di salah satu universitas Negeri di Indonesia tepatnya di Surabaya. Talita adalah seorang mahasiswi dari keluarga yang sederhana saking sederhananya kadang-kadang hampir kekurangan. Pasalnya Talita hanyalah seorang anak dari buruh pabrik. Ayahnya adalah buruh pabrik yang berstatus tidak tetap alias karyawan borongan, Ibunya seorang mantan buruh pabrik yang sudah pensiun. Hal itu membuat kondisi ekonomi keluarga Talita tergolong pas-pasan. Namun keadaan itu tidak membuat Talita putus asa, dia tetap mempunyai cita-cita sehingga dia tetap melanjutkan studinya.

Sedekah, balasan sedekah,
Sedekah
Untuk membantu mencukupi kebutuhan kuliahnya Talita kadang-kadang ikut kerja freelance di perusahaan catering dan di beberapa hotel yang ada di Surabaya. Dia bekerja sebagai waitress untuk acara-acara wedding atau acara lainnya. Hanya pekerjaan frelance yang bisa Talita dapatkan, mengingat kuliah di kampus negeri maka jadwal perkuliahannya pagi hingga siang, lagi pula tugas-tugas kuliahpun sangat padat sehingga tidak memungkinkan bagi talita untuk melamar pekerjaan reguler. Tidak banyak yang bisa Talita dapatkan dari menjadi pegawai catering Talita hanya mendapatkan upah sebesar 21 ribu untuk satu kali acara. Namun untuk acara di ball room hotel Talita mendapatkan upah sebesar 45 ribu, tentunya dengan pekerjaan yang lebih berat dan jam kerja yang lebih lama, pekerjaan itu seringkali mengharuskan talita pulang hingga larut malam. Jadwal bekerja Talita hanya dua kali dalam satu minggu, dan jika kondisi perusahaan sedang sepi Talita terpaksa off karena perusahaan tidak membutuhkan jasanya.

Sudah dua bulan lebih talita tidak mendapatkan tambahan uang, namun masih bersyukur talita tetap mendapatkan uang saku dari ayahnya sehari 5 ribu. Seperti biasa pagi itu Talita berangkat kuliah mengendarai motor kesayangannya. Motor yang terbilang jadul jika dibandingkan motor teman-temannya yang sudah mulai beralih menggunakan scooter matic keluaran terbaru. Talita masih setia menggunakan motor bergigi empat yang sudah tidak baru lagi alias sudah out of date.

Perkuliahan berlangsung seperti biasanya. Setelah perkuliahan selesai Talita bergegas pulang melewati jalan yang biasa dia lalui, di tengah jalan Talita bertemu dengan sesosok nenek tua yang sedang berjalan kaki. Nenek itu terlihat berpakaian bersih walaupun tidak bagus. Melihat nenek kurus yang berjalan sendirian Talita merasa Iba dan langsung menghentikan motor yang dikendarainya. “Mau kemana mbah? Monggo saya antarkan” Tegur Talita. “Ndak usah Nak, mbah mau ke sana lho” jawab nenek itu menolak tawaran Talita. Sekali lagi talita menawari nenek itu namun tetap tidak mau juga. Karena nenek itu tidak mau diantar dan tidak mau memberitahukan dengan jelas tempat tujuannya, mulai terpikir dalam benak Talita. “oh mungkin mbah ini pengemis”. Akhirnya Talita merogoh saku celananya yang hanya berisi 5 Ribu rupiah, uang itu diberikannya kepada nenek tersebut kemudian talita berpamitan untuk melanjutkan perjalanannya. Saat itu hanya itulah uang yang dimilikinya namun Talita ikhlas menyedekahkannya dengan hanya mengharapkan ridho Allah.

Tidak ada yang aneh setelah kejadian itu semua berlalu seperti biasanya. Suatu malam Talita membuka akun facebook miliknya. Entah siapa yang memulai duluan melalui fitur chat tiba-tiba terjadilah obrolan antara Talita dengan sahabat lamanya semasa SMA. Obrolan yang ringan saling menanyakan kabar dan sedikit bercanda. “Gimana kabarmu Talit?” Tanya teman diujung sana. “Alhamdulillah baik, tapi lagi galau nih butuh pekerjaan. Cariin donk hehe..” Jawab talita dengan maksud bercanda. “Nanti aku coba tanyakan ibuku ya” jawab temannya. Ternyata sahabat lama Talita itu menanggapinya serius. Beberapa hari kemudian Talita mendapatkan telepon dari seorang direktur salah satu lembaga penelitian dan pengembangan yang menawarinya sebuah pekerjaan sebagai asisten sekretaris. Rupanya sang direktur itu adalah ibu dari sahabat lamanya tersebut.

Talita tidak perlu khawatir dengan kuliahnya karena pekerjaan itu sifatnya part time , Talita bisa mulai bekerja setelah pulang kuliah. Talita menerima tawaran itu dengan penuh rasa syukur. Sebagai seorang asisten sekretaris waktu itu talita mendapat gaji pokok sebesar 500 Ribu rupiah dan uang makan sebesar 250 ribu rupiah. Serta bonus tiap kali ditugaskan membantu di acara seminar-seminar.  Kalau di total tiap bulannya Talita bisa mendapatkan gaji satu juta lebih. Bagi Talita gaji segitu sudah cukup besar, mengingat pendapatannya sebagai petugas catering yang hanya 21 ribu. Dan mengingat waktu itu UMK surabaya tahun 2010 hanya 1 juta. Apalagi disana Talita bekerja hanya paruh waktu.

Setelah merenunginya Talita tersadar bahwa apa yang telah didapatkannya tidak lain adalah balasan dari sedekah kepada nenek yang waktu itu ditemuinya di jalan. Kiranya Allah telah melipat gandakan harta yang dinafkahkannya di jalan Allah, dari 5 ribu menjadi 500 ribu bahkan masih ditambah bonus lainnya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqorah ayat 261 yang artinya:

“ Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji, Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.

Semoga sepenggal kisah diatas dapat menambah keimanan kita kepada Allah SWT, serta semoga kita dapat menggambil hikmah dari kisah tersebut. Wallahu a’lam bissawab.


7 komentar:

  1. Luar biasa kisah mbak Talita ini, dengan keikhlasannya sedekah dengan mbah pengemis, mendapat balasan yang begitu manis... :) Semoga kisah diatas menjadi motivasi kita untuk bersedekah :)

    BalasHapus
  2. Trimakasih sudah berkunjung di blog saya...
    amin... betul semoga kisah ini dapat menjadi ibrah buat kita semua. :)

    BalasHapus
  3. Ya, memang Allah sudah berjanji akan melipatgandakan shodaqoh hamba-Nya, bahkan sampai sesuatu yang tidak bisa ia sangka-sangka. Kisah ini harus bisa menjadi teladan bagi kita semua, benarkan neng Titin ?

    BalasHapus
  4. Injih, benar sekali, Sedekah atas izin Allah dapat bisa menjadi penolong bagi manusia. trimakasih Pelangi Blog sudah berkunjung dan meninggalkan sejak diblog saya :) hehe

    BalasHapus
  5. Subhanallah, dengan sedekah maka hidup akan terasa indah :)

    BalasHapus
  6. Luar biasa mbak Titin ini...

    BalasHapus
  7. Trimakasih, memang banyak sekali manfaat sedekah :)

    BalasHapus